Danareksa Finance Dorong Inklusi Keuangan UMKM Lewat Pembiayaan Berbasis Digital



Dilansir dari IDXChannel 17 Maret 2022 – Penggunaan teknologi digital di dalam ekosistem sektor jasa keuangan sudah menjadi keniscayaan dewasa ini. Sehingga salah satu strategi PT Danareksa Finance untuk menjaga pertumbuhan aset produktif yang berkesinambungan - khususnya pembiayaan kepada pelaku UMKM - adalah melalui kolaborasi dengan perusahaan platform digital/fintech lending.

Pada 17 Maret 2022, telah ditandatangani Perjanjian Kerja Sama antara PT Danareksa Finance dengan PT Investree Radhika Jaya terkait pembiayaan channeling melalui platform digital/fintech lending Investree.

Penyaluran pembiayaan melalui platform digital/fintech lending ini diharapkan dapat menjangkau debitur pelaku usaha baru yang belum tersentuh pembiayaan perbankan demi mendorong percepatan inklusi keuangan, serta memperluas akses pembiayaan berbasis digital. PT Danareksa Finance berkomitmen untuk terus menciptakan nilai tambah dan memberikan dampak positif berkelanjutan terhadap perkembangan pelaku UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.

“Hal ini menunjukkan komitmen PT Danareksa Finance untuk memperluas jangkauan nasabah ke pelaku UMKM yang saat ini baru mencapai 16% dari total portfolio kami, sekaligus memanfaatkan teknologi digital, sehingga proses akuisisi pelaku UMKM tersebut menjadi lebih efisien dengan tetap terjaga kualitasnya”, kata Bonifacius Prasetyo, Direktur Utama PT Danareksa Finance.

“Kolaborasi semacam ini akan terus ditingkatkan dan dikembangkan sebagai bentuk perwujudan Rencana Kerja Anggaran Perseroan (RKAP) Tahun 2022 PT Danareksa Finance yang bertemakan “more than just financing” dimana dua dari lima Prioritas Kementerian BUMN yaitu aspek Nilai Ekonomi & Sosial untuk Masyarakat dan Inovasi Model Bisnis masuk di dalamnya” ujarnya.

Sebagai informasi, pencapaian kinerja keuangan PT Danareksa Finance tahun 2021 dapat dikatakan baik di tengah kondisi ketidakpastian bisnis pada umumnya dan penurunan total aset industri perusahaan pembiayaan khususnya. Hal ini ditunjukkan antara lain dengan Laba Bersih yang meningkat double digit yaitu 16% dari tahun sebelumnya dan BOPO yang dijaga cukup rendah dibandingkan industri yaitu 66% serta NPF Netto yang dikelola di bawah 1,00% yaitu 0,56%.

“Pencapaian kinerja keuangan ini dapat dicapai berkat arahan dan dukungan dari Pemegang Saham serta kolaborasi stakeholder terkait lainnya”, pungkasnya.